Hasan Husen Assagaf

♣ Julaibib… Siapa Dia???

Posted by HASAN HUSEN ASSAGAF pada September 7, 2015

1Banyak orang baik bekerja dan berderma tanpa mengharap santunan dan pujian. Mereka lebih senang tidak dikenal dan disanjug. Walaupun mereka memiliki amalan yang agung.

Berbeda dengan masyarakat kini. Bekerja secara diam-diam dianggap tidak bernilai. Pamer merupakan sebuah harga. Penghormatan dari publik adalah kebanggaan. Pujian adalah harapan.

Julaibib..siapa dia gerangan? Dia adalah salah satu sahabat Nabi saw yang tidak dikenal di kalangan masyarakat. Tapi dicintai Alah dan RasulNya.

Ia lahir sendiri, hidup sendiri dan mati sendiri di medan perang melawan musuh bersama Rasulallah saw. Tidak ada satu pun dari sahabat yang mengenal siapa Julaibib? dan tidak ada mencari mayatnya kecuali Rasulallah saw.

Rasulallah saw mencari Julaibib diantara mayat mayat yang gugur dan menemukannya sudah tertutup pasir, lalu Rasulullah berkata: “Ini adalah Julaibib Sahabatku, yang sangat mulia dimata Allah dan Aku”

Beliau mengangkat mayat julaibib dengan kedua tangan beliau. Dan menyuruh sahabat menggali kubur sedang mayat ditangan Nabi saw sampai kuburan selesai digali. Kemudian beliau letakan mayat Julaibib kedalam kubur dengan kedua tanganya yang mulia.

Itulah salah satu sahabat yang terlupakan dan tidak terkenal tapi sangat mulia dimata Allah dan Rasulullah.

Hikmahnya, bahwa kedudukan, harta dan semua yang bersifat keduniaan tidak bisa menjadi jaminan bahwa kita akan menjadi orang yang disayangi oleh Allah dan Rasulullah saw.

Semua kita mempunyai bagian masing-masing disisi Allah. Yang menentukan kita dicintai Allah atau tidak bukanlah ukuran besar kecilnya amal kita. Allah tidak melihat siapa kita, tapi apa yang telah kita lakukan. Maka apa pun adanya jadilah yang terbaik.

Seandainya bentuk dan tubuh lebih penting dari ruh..maka tidak mungkin ruh pergi ke langit , sedangkan jasad terkubur dibawah tanah.

Berapa banyak orang terkenal dibumi namun dilangit ia tidak terkenal. Dan berapa banyak orang tidak terkenal di bumi namun terkenal dilangit.

Ukuran kemulian itu yang paling taqwa bukan yang paling kuat. “Sesungguhnya yang paling mulia diantaramu adalah yang paling bertaqwa” Al-Qur’an

Janganlah bersedih jika ia orang tidak tahu tentang betapa berharga dirimu. Berpalinglah pada penilaian Allah dan tinggalkanlah penilaian manusia. Hiduplah karena ketaqwaan karena itu lebih baik dan lebih kekal.

Salam dari Riyadh 7 September 2015 .. Hasan Husen Assagaf

 

 

Tinggalkan komentar