Hasan Husen Assagaf

♣ Perjalanan ke Kota Makkah

Foto foto dan sket2 di samping kanan sangat bermangfaat didapatkan dari kitab “Al-Rihlah Al-Hijaziyah” karangan Mohd’ Labib Al-Batanuni terbit tahun 1910. Buku tsb meriwayatkan perjalanan (rihlah) haji Makkah Madinah yang dilakukan Abbas Hilmi al-Thani pada tahun 1327 H.Adapun foto foto yang tertera dalam kitab tsb dibuat oleh Al-Liwa Ibrahim Ri’fat dan Mohd’ Sadiq Basya.

Perjalanan dari Riyadh ke Makkah cukup memakan waktu dan tenaga, kurang lebih 1000 kilometer atau 10 jam lamanya jika ditempuh dengan mobil. Selama perjalanan saya dan keluarga beristirahat dua kali, pertama di wadi Hilban dan yang kedua ditengah-tengah antara kota Thaif dan Makkah yaitu (Qarnul Manazil) Sair Kabir, atau yang lebih tenar lagi disebut Miqot orang-orang yang ingin berbuat umrah atau haji dari Riyadh atau dari negara lainnya yang melewati tempat itu sesuai dengan hadist Nabi kita: “Tempat itu merupakan miqat bagi ahlinya dan bagi yang melewati tempat itu”

Selama perjalanan, tentu yang saya dapatkan hanyalah lembah-lembah, wadi-wadi, yang dikitari oleh gunung-gunung batu, pasir dan kerikil yang sangat silau dipandang mata. Dan yang lebih aneh dari itu, lalat, nyamuk dan semut sulit ditemukan, mungkin karena suhu negeri penuh batu itu  2° hingga 59°. Tapi, Masya Allah, justru memberi kemakmuran tiada tara kepada penduduk yang hidup di dalamnya.Untuk kita yang belum pernah ke negeri ini, jangan sekali kali membayangkan, bahwa gunung gunung itu ditumbuhi pepohonan yang menyejukan mata. Tapi, semua yang bernama gunung di negri ini hanyalah gundukan batu yang menyilaukan mata apalagi kalau dilihat di siang bolong atau di terik matahari.

Dulu saya pernah dengar cerita dari ulama Makkah, ada sebuah gunung berapi yang boleh jadi bisa menumbuhkan rumput dan pepohonan. Gunung itu bernama gunung Al-Harrah Al-Syarqiyyah, letaknya tidak berjauhan dengan kota Madinah yang meletus pada tahun 654 H (1258 M) dan asapnya bisa terlihat sampai kota Makkah.

Sekarang semua yang bernama gunung adalah batu, melulu batu. Apalagi kalau kita lewati kota Thaif melalui jalan Al-Hada atau Sair Kabir, semuanya dikelilingi gunung-gunung batu yang menjulang tinggi. Di samping gunung-gunung batu, pula kita dapatkan angin sahara yang garing dan kering yang menampar muka seperti tamparan serikaan panas di musim kemarau dan tamparan salju di waktu musim dingin.

Tapi, Allah yang Maha Adil dan Bijaksana, justru di balik batu dan tanah yang gersang itu, telah mengeluarkan air yang berlimpah-limpah. Tidak sedikit kita dapatkan mata-mata air dan bir-bir (sumur-sumur) air yang memuncrat tak henti hentinya, seperti Bir Ali, pedasan yang letaknya tidak berjauhan dengan kota Madinah, bir Wadi Fatimah di Makkah, bir tepian lembah Alaqiq dan tentu yang paling top adalah bir Zam Zam di Makkah, yang memiliki kantung-kantung air yang berlimpah-limpah yang tidak akan pernah surut sampai hari kiamat.

Ini semua, kalau kita teliti dengan seksama, berkat doa nabi Ibrahaim, datuk Rasulallah saw yang pernah berdiri di kaki gunung disaat akan meninggalkan anaknya Ismail dan istrinya Hajar di lembah yang tandus tidak berumput dan berpohon sambil berdoa “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan solat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur“ Ibrahim 37

Di miqat Sair Kabir disebut juga Qarnul Manazil, saya dan keluarga, berhenti beberapa saat untuk berihram. Waktu sudah mulai senja. Tak lama kemudian terdengar suara adhan Magrib dari menara Masjid Miqat. Disitu kami melalukan solat Maghrib dan Isya jam’a dan Qasr. Setelah itu kami mulai bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan berangkat ke Makkah Al-Mukarramah yang jaraknya dari Sair Kabir kurang lebih 75 Km atau satu jam lamanya jika ditempuh dengan mobil. Tepatnya, adhan Isya kami sudah bisa melihat tanda-tanda memasuki kota Makkah yang diawali dengan pemandangan 9 menara Masjid teragung di dunia. Baru kali itulah kami merasai keindahan ruhaniah pada sebuah kota kelahiran Nabi saw. “Labaika Allahuma Labaik”. Dia yang telah berkehendak membawa kami ke kota suci yang penuh berkah, Makkah Al-Mukarramah.

Beberapa saat kemudian Masjid yang bermandikan cahaya lampu dan dihiasi dengan 9 menara terasa semakin dekat dari pandangan kami. Bulan sabit (permulaan bulan Jumadil Akhir) nampak jelas di atas masjid. Sambil berulang-ulang menyebut nama Allah “Labaika Allahuma Labaik”, kami tak lepas memandangnya yang membuat kami hanyut ke dalam lautan keindahan dan keberkahan.

Pintu gerbang utama masjid al-Haram yang lebih popular disebut Bab As-Salam, pintu utama yang selalu dilewati Rasulallah saw, tampak anggun dan indah. Pintu itu memiliki keistimewaan dan keutamaan dari pintu pintu yang lain. Pintu itu diberi tanda yang berbeda dari pintu-pintu yang lain. Dari situlah saya dan keluarga memasuki masjid Al-Haram untuk memulai ibadah thawaf.

Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali dimulai dari memberi salam kepada Hajar Aswad dan diakhiri dengan salam pula kepadanya. Untuk mencium batu hitam Hajar Aswad  yang terletak di salah satu pojok dinding Ka’bah, tidak semudah yang kita duga, apa lagi di bulan Haji dan di hari-hari terakhir bulan puasa. Karena ribuan jamaah berdesak-desak yang sama-sama ingin memangfaatkan waktu untuk menciumnya.

Adapun kubus hitam (Ka’bah) tersusun dari batu-batu hitam yang diambil dari bukit bukit di dekat Makkah kemudian dilekatkan dengan semen putih. Kalau kiswah (kelambu) Ka’bah tidak diangkat, batu itu hanya terlihat di lubang kecil sudut Yamani. Ka’bah yang membentuk bangunan segi empat ini, panjangnya sekitar 12 meter, lebarnya kurang lebih 10 meter dan tingginya 16 meter. Sedangkan Ka’bah yang kita lihat sekarang ini merupakan hasil renovasi Sultan Murad Al Utsmani pada tahun 1630. Sebelumnya terjadi pula pemugaran oleh Nabi Ibrahim 4000 tahun lalu, pula pernah dipugar oleh Abdullah bin Zubair ra.

Setelah Thawaf, kami solat dua raka’at di muka Maqam Ibrahim dan berdoa dengan penuh kekhusyuan di muka Multazam (pintu Ka’bah). Ditempat itulah semua Muslim nampak dengan khusyu’ bersyukur kepada Allah, memohon ampun kepada Nya, serta berdoa untuk segala bentuk kebaikan di hari hari mereka yang mendatang.

Lagi-lagi kebaikan yang muncul dalam hati ketika saya dan keluarga duduk bersila untuk memanjatkan doa dengan pandangan lurus ke arah Ka’bah. Sambil minum air Zam Zam yang berselerakan di mana-mana baik di dalam atau di luar Masjid, semua pikiran terkonsentrasi ke arah doa dan ibadah, lupa dengan hirup pikuk kota Jakarta.

Selesai thawaf, saya dan keluarga melaksanakan sa’i, yaitu berlari kecil dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Lokasi sa’i saat ini sudah berupa lorong yang panjangnya sekitar 375 meter. Sa’i dalam bahasa Arab artinya usaha atau jerih payah, dan yang dimaksud disini adalah usaha Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, untuk mencari air demi menyelamatkan anaknya Ismail yang baru saja lahir di pinggiran Ka’bah. Ia berusaha sekuat tenaga naik ke bukit Shofa. Di atas bukit ia melihat kekiri dan kekanan. Harapanya penuh melihat kafilah datang yang bisa membantunya. Kemudia ia berlari lagi ke bukit Marwah. Di sana ia melakukan sama seperti dilakukannya di bukit Shafa. Demikian seterusnya tujuh kali ia berlari bulak balik dari Shofa ke Marwah. Kisah ini merupakan kudwah atau teladan bagi kita untuk melakukan apa yang telah dilakukan Siti Hajar sesuai dengan perintah Allah “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya“ – al-Bakarah, 158.

Selesai sa’i di bukit Marwah, kamii mengarah ke Ka’bah untuk berdoa tanda berakhirnya ibadah Umrah. Setelah itu kami bertahalul yaitu menggunting rambut atau mencukurnya. Maka selesailah ibadah Umrah, Ucapan syukur tak henti hentinya kami lakukan yang mana Allah telah berkehendak membawa saya dan keluarga ke kota yang penuh berkah, Makkah Al-Mukaramah.

Bersama-sama dengan lautan manusia kami keluar dari Masjid Agung itu seusai melakukan ibadah umrah dan tentulah pulang ke tempat pemondokan yang letaknya tidak berjauhan dari Haram atau sekitar empat kilometer dari Masjid. Selama tiga hari saya dan keluarga tinggal di kota Makkah, dua kali ibadah umrah saya lakukan dan berkali-kali thawaf dan i’tikaf di Masjid hingga larut malam yang membuat saya tenggelam kedalam lautan keindahan dan keberkahan kota Makkah. Alhamdulillah.

Pada malam terakhri sebelum pulang, saya dan keluarga sempat duduk i’tikaf berjam jam sambil mengarahkan pandangan kami ke arah Ka’bah dan setelah itu kami melakukan thawaf wada’ dan mengucapkan selamat tinggal kepada kota kelahiran Nabi yang tercinta. Disana saya sempat memandang Ka’bah berulang ulang kali. Masjid dan 9 menara berdiri tegak dihiasi dengan sinar lampu yang cemerlang. Sementara ribuan bintang berkedip-kedip bagaikan berlian dan nampak jelas bulan sabit di atas Ka’bah mulai membesar yang ikut serta membuat suasana menjadi indah.

 

Wallahu’alam

Hasan Husen Assagaf

Pelabuhan Jeddah th 1320 H

Ka’bah th 1320 H

Sholat Jumat Waktu Haji th 1325 H

Pemandangan Ka’bah saat Solat Jumat th 1320

Pemakaman Ma’la 1325 H

Pintu Shofa di Haram Makkah

Pemandangan Padang Arafat th 1320

Jabal Rahmah di Arafat th 1320

Kafilah Haji dari Mina ke Arafat th 1320

Jumrah Aqabah th 1325

Mata Uang di Makkah th 1327

l

 

 

 

 

 

51 Tanggapan to “♣ Perjalanan ke Kota Makkah”

  1. Dian said

    Subhannallah situs ini membuka wawasan saya! beruntung saya bisa melihat seting islam jaman dulu karena saat ini saya sedang mengerjakan proyek komik Abu Bakar

  2. DRG. IRCHAM MACHFOEDZ, M.S. said

    Dokumen dari situs ini amat sangat menggetarkan sanubari, meningkatkan kecintaan kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.

  3. subhannahallah tidak sangka bisa melihat setting makkah (kabah)masa lalu sangat bermanfaat

  4. muhammad bin muhammad bin ahmad assyaiban said

    mohon kalau nerkenan mengirimkan FOTO bersejarah ini di email saya ” sukron “

  5. dede said

    Alhamdulillah bisa melihat mekah pada jaman dahulu..

  6. maman kusmana said

    Melihat pemakaman Baqi’ di Madinah pada masa lalu sangat indah. Bangunan yang besar warna putih dengan kubah besar ditengah2nya dan kubah kecil sekelilingnya adalah makam Sayyidina Utsman. Pada tanggal 8 Syawal 1925 pemakaman Baqi’ dihancurkan, oleh orang-orang wahabi atas perintah Ibnu Saud yang wahabi. Bahkan makam Sayyidina Utsman di dinamit untuk meratakannya. Pemakaman di Ma’la pun mengalami nasib yg sama. Baqi’ sekarang rata dengn tanah. Setiap jamaah haji bisa melihatnya, karena lokasinya berdampingan dengan masjid Nabawi di Madinah. Semoga Allah SWT memuliakan para ahli Baqi’ dan Ma’la serta Syubaikah. amiin

  7. hazrazmi said

    subhanallah..alhamdulilah ..allahuakbar..

  8. maftuhah asmu`i said

    alhamdulillah… kerinduan akan tanah suci begitu besar, tak kuasa air mata ketika mengenang semua secara langsung, salam alaika ya Nabi…

  9. fahmi said

    masya ALLAH

  10. shilihuddin said

    alhamdulillah dan puji syukur kepada AllAh saya bisa melihat gambar2 makkah-madinah dgn demikian bisa menambah iman dan taqwa kita kepada AllAh SWT Amin2 Yarobbal Alamin

  11. Sangkot Sirait said

    Masya Allah, cita2 yang paling besar yakni memenuhi undanganmu.Entah kapan…paling tidak bisa lihat sejarahnya dulu,

  12. M FADLOLI .HS.Al BRANGKALI . said

    terima kasih ya akhi atas termuatnya sejarah nabi.mudah mudahan amal anda terima alloh.

  13. M FADLOLI .HS.Al BRANGKALI . said

    salam kenal dari kami. M Fadloli Hs.
    D/a : Brangkal mojokerto.jatim.
    tlp o3216236671. balas.

  14. Subhanallah …yaa allah aku bermunajab kpd MU , genapkanlah aku pergi haji lagi bersama istri dan kedua anak ku sebelum kau ambil nyawaku …..karena aku pingin pergi haji lagi. amin amin ya rabbal alamin..!!

  15. kihada said

    Pada tahun itu Pemakaman Baqi banyak dihiasi kuburan para tokoh dengan menara-menaranya yang indah. Sekarang kok ngak ada sama sekali bekas-bekasnya, yang saya lihat hanya tanah merah yang gersang dan tak terpelihara serta kumuh. Kok ngak diurus sih ? itukan makamnya leluhur kita orang-orang sholeh

    • HASAN HUSEN ASSAGAF said

      terima kasih.
      dalam waktu dekat akan terbit buku “kota kelahiran Nabi-Makkah” yang banyak mengisahkan tentang makkah secara mendetail diataranya tentang pemakaman al-Ma’la… terima kasih.. ‘
      hasan

  16. nazimah said

    sediiih dan pilu rasa hati ketika melihat peninggalan nabi terbayang segala kesusahan yang ditanggung nabi ketika mengembangkankan agama islam aplagi melihat pedang bagaimanalah nabi dan sahabat ketika berperang dgn peralatan seadanya melawan kaum quraisy rasanya ingin kembali lagi ke mekah dan medinah untuk menunaikan ibaadh haji.mudh2an terkabul doa kami…amiiiin

  17. kang haji said

    SUBHANALLAH,…

  18. hasyim asyari said

    allahu akbar, subhanallah, itz amazing!

  19. linda said

    subhanallah….
    keagungan Alaah SWT…

  20. inilah 2 kota suci & 2 kota haramain yg di lndungi ALLAH

  21. ikhsan said

    Alhamdulillah… semoga blog ini tetap eksis, telah memberi keindahan yang berbeda.. terimaksih yaa habib… mohon ijin share dan copas.. semoga Limpahan RahmatNYA tercurah kepada kita semua… Amiin

  22. subhanalllllllah

  23. fillah said

    Subhannalllah…Foto2 yang luar biasa. Banyak ibroh yang bisa kita ambil dari foto2 tsb. Dahulu Rosul SAW menjadikan momen ibadah haji sebagai ajang pertemuan dg kabilah2 lain dalam rangka tuk mendakwahkan/Syi’ar Islam dan mencari dukungan agar dakwah Islam berjalan dg lancar dan berkembang di seluruh penjuru Jazirah Arab hgg Islam dapat sampai kepada kita sekarang. Sudah seharusnya kaum muslim sekarang menjadikan momen ibadah haji sebagai ajang konferensi umat Islam sedunia, karena di sanalah salah satu tempat dimana umat Islam bertemu tanpa mengenal suku bangsa, yg di dalamnya membahas segala problematika umat yang kian terpuruk bukan hanya menjalankan ritual ibadah semata

  24. jumianti said

    subhanallah…allahu akbar….
    sungguh suatu keajaiban alam yg luar biasa

  25. jokok santoso said

    masaallh

  26. ali taufik said

    mohon ijin utk copy paste ,,sy sangat terkesan dengan photo2 di blog bpk.

  27. gurah said

    Alhamdulillah…… saya bisa menyaksikan secara langsung setelah dibangun berpuluh tahun silam….. saya menagajak saudaraku semuslim yg blm menunaikan haji. mk bersegeralah, jgn menunggu lama2 mumpung msh di beri murah rizki !!!!!!!!!!

  28. ranie fachruddin said

    Ya Allah, hamba ingin kembali ke tanah suci lagi Rinduuu…rinduuu sekali. Syukron atas foto2nya.Ijin tuk copy paste, boleh?

  29. teddy said

    kabulkanlah setiap niat baik dari orang orang baik

  30. Mita.purnamasari said

    Subhanallah…..

  31. siti badderiah said

    Subhanallah….

  32. […] klik aja, sebab banyak fotho2 bersejarah disini. […]

  33. mohon blognya agar tetap dijaga, sebab sangat bermanfaat sekali :), terimaksih sebelumnya 🙂

  34. kimmy arkaan said

    subhanallah..ya allah kembalikn aku dsna brsma suami dn ank2koe amien

  35. Eka said

    Terima kasih telah mengupload foto2 ini

  36. Kamil Lesmana dan Umairah said

    Ya ALLAAH, sampaikan aku kembali ke kedua kota sucimu itu.. AMIEN

  37. supriyanto said

    Subhanallah aku kagum atas keagunganMu ya Allah, coba sejak dulu ada foto berwarna……subhanallah

  38. Subhanallah, mohon izin ya syaikhuna untuk saya tampilkan dilink sejarah islamkaffahindonesia.com
    mohon izinnya ya syaikhuna, semoga bermanfaat bagi ummat ini, ketika diklik link sejarah, maka akan lari keweb antum. mohon pencerahannya syaikhuna 🙂

  39. mahfuz said

    alhamdulillahj

  40. mahfuz said

    bismillaah

  41. gesang wirat moko said

    allohu akbar…3x maha pengasih dan maha penyayang…
    mudah2an ini bisa memperkuat iman kita serta islam kita… allohuma amin

  42. Alhmdulilah brkat ad nya Entrnit ak bsa lhat sEjarah para Nabi dan Habib pra ulama aku pun bnyk dpat Ilmu mudah2n kta Trmasuk GolunGn Umat Nabi besar Muhammad SWA dAN Masuk kn surga nya AllaH

  43. Ya Allah kuatkan imanku..islamku…ihsanku…amin

  44. Ahmad said

    Mhon dengan sayat email saya dikirimi tentang foto kota makkah. . . Yg akan nanti saya buat untk mading didpndok kami supaya anak2 yg blajar bisa mengetahui tentang Makkah dan makam rosulloh. . . Ats perhatiany kami ucpkan bnyk trimakash

  45. masiroh tapah said

    subhanallah … betapa indah mengagumkan dan agung kota makkah, ingin hati secepetnya mengunjungimu. Ya allah kabulkan do’a dan harapku

  46. Arif said

    Semua masalah yang aku hadapi sekarang menjadi jalan untuk aku dan suami bisa sampai ke tanah suci.begitu indah cerita orang yang plg dari tanah suci.semoga aku juga bisa membiayai kedua orang tua dan mertua ke tanah suci

  47. […] ♣ Foto Rihlah Makkah-Madinah […]

Tinggalkan Balasan ke masiroh tapah Batalkan balasan